Cahaya Harapan
Aku berjalan dalam kegelapan
Menikmati setiap kerikil tajam yang terinjak
Membawa sejuta memori yang hampir terlupakan
Hampir saja aku terjatuh karena kelelahan
Menikmati setiap kerikil tajam yang terinjak
Membawa sejuta memori yang hampir terlupakan
Hampir saja aku terjatuh karena kelelahan
Namun seberkas cahaya menyapa dengan lembut
Dalam diam aku menatap terpaku
Sungguh garis takdir hanya kuasaNya
Ternyata dunia ini seluas bagian hati yang kita ikhlaskan
Sungguh garis takdir hanya kuasaNya
Ternyata dunia ini seluas bagian hati yang kita ikhlaskan
Detik waktu berlalu dalam diam
Kunikmati dalam diam cahaya harapan yang menyapa
Qalbuku berbicara
Bukankah Tuhan sudah menetapkan setiap pertemuan
Dan aku berharap cahaya harapan itu tetap bersinar abadi
Note : Sudah lama ga bikin puisi, jadi kalau agak aneh atau susah dipahami, ya maklumi saja., hehehe
Komentar