Haram dan Halal
Sebenarnya saya bingung ingin menuliskan apa tentang artikel ini tapi keinginan untuk tetap menulis artikel ini lebih kuat mengingat banyaknya hal yang diharamkan oleh Allah SWT tapi justru dianggap hal sepele dengan menghalalkannya padahal telah ada aturan dalam al quran dan hadis.
Saya tidak memungkiri kalau praktek menghalalkan yang haram banyak terjadi saat ini sebagian besar disebabkan oleh himpitan ekonomi dan ketidakseimbangan antara upah kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan pekerjaan yang dilakukan yang menyebabkan keinginan kita muncul untuk mendapatkan uang dengan segera tapi disatu sisi kita harus selalu mengingat bahwa Allah SWT tempat kita kembali karena sebesar apa pun cobaan dan godaan yang kita hadapi semuanya akan berlalu, dunia ini akan kita tinggalkan.
Berikut beberapa surah dan hadis terkait halal dan haram:
"Hai orang-orang yang beriman: Janganlah kamu
mengharamkan yang baik-baik (dari) apa yang Allah telah
halalkan buat kamu, dan jangan kamu melewati batas, karena
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang suka
melewati batas. Dan makanlah sebagian rezeki yang Allah
berikan kepadamu dengan halal dan baik, dan takutlah kamu
kepada Allah zat yang kamu beriman dengannya." (al-Maidah:
87-88)
"Aku ciptakan hamba-hambaKu ini dengan sikap yang lurus, tetapi kemudian datanglah syaitan kepada mereka. Syaitan ini kemudian membelokkan mereka dari agamanya, dan mengharamkan atas mereka sesuatu yang Aku halalkan kepada mereka, serta mempengaruhi supaya mereka mau menyekutukan Aku dengan sesuatu yang Aku tidak turunkan keterangan padanya." (Riwayat Muslim)
Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir
radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas
dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara
yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka
siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama
dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka
akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala
yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang
untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah
bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang
Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging,
jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka
buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “.
(Riwayat Bukhori dan Muslim)
Tulisan ini mungkin tidak panjang tapi saya berharap dengan membaca surah dan hadis terkait, semoga bisa mengingatkan baik diri saya maupun orang lain, mengingat tidak mudah memang mencari rezeki yang halal pada zaman sekarang karena praktek menghalalkan yang haram menjamur dimana-mana.
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu adalah suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah barang siapa yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, Ibnu sabil (musafir) dan orang-orang yang meminta-minta, dan memerdekakan hamba sahaya (budak), mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menempati janjinya ketika ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".
(Q.S. Al-Baqarah: 177)
Semoga kita termasuk orang-orang yang selamat dunia dan akhirat dan dijauhkan oleh Allah SWT dari api nerakanya. Aamiinn Ya Rabbal Alamin.
Komentar